Mendapat jatah di layani seks oleh istri pasti adalah harapan dari hampir, kalau tidak mau di katakan semua, oleh semua suami. Tapi bisa tidak membuat istri yang malah meminta untuk di layani seks oleh suaminya?? Kalau boleh sombong dikit….ini sih bukan hal baru buat saya, dengan kata lain…si mami tidak kalah seringnya dibanding saya dalam hal meminta untuk bercinta.
Saya bukan ahli atau pakar komunikasi….tapi dari berkomunikasi inilah jimat saya yang membuat mami sering meminta. Ohya, jangan di salah artikan makna sering ini yah…bukan berarti dalam arti maniak gitu, tapi dalam arti bukan saya saja yang tiap kali meminta berhubungan ini.
Ketika si mami pulang dari kerja plus sekolah, sudah pasti dia capek. Maka hal pertama yang saya selalu lakukan adalah menanyakan keadaan dia dan menjadi pendengar yang baik secara cepat. Kenapa secara cepat?? Karena tugas saya berikutnya adalah mengecek homework dan juga mengajari cici dan boy. Dari info yang saya dapat ini saya bisa tahu mood dia dan chance saya untuk meminta jatah atau di malah di beri jatah. Kalau mood dia lagi gak ok…yah sudah pasti hilang sudah harapan…kalau lagi baik yah artinya harus ada planning selanjutnya.
Membimbing dan mengajari cici dan boy adalah tugas harian saya. Begitu juga dalam hal mengorganisir keperluan mereka sekolah besok. Nah pas urusan cici dan boy sudah beres, sekarang tinggal ngurus biangnya. Nah di sinilah planning selanjutnya di jalankan.
Berkomunikasi kan tidak harus dengan berbicara, tapi juga bisa dengan body language. Dengan cara memijitin dia sembari mendengar cerita dia hari ini lebih detil. Sesekali colak colek atau cium sana sini juga bisa membuat kesempatan menjadi lebih besar di saat dia lagi good mood. Belum lagi karena ke cemenan saya, yang sering membuat dia ketawa juga menunjang planning saya dalam menggunakan body language ini. Saya yakin hal ini pasti di miliki oleh setiap pasangan.
Nah setelah menjadi good daddy; care, helpful, good listener and juga cemen husband…rasanya gak salah kalau si mami malah yang sering memberikan dengan cuma2 kan urusan bercinta tanpa di minta dong. Twing…twing…ge’er mode ON.
sumber
http://kesehatan.kompasiana.com/seksologi/2013/06/18/cara-membuat-istri-meminta-bercinta-566253.html
Saya bukan ahli atau pakar komunikasi….tapi dari berkomunikasi inilah jimat saya yang membuat mami sering meminta. Ohya, jangan di salah artikan makna sering ini yah…bukan berarti dalam arti maniak gitu, tapi dalam arti bukan saya saja yang tiap kali meminta berhubungan ini.
Ketika si mami pulang dari kerja plus sekolah, sudah pasti dia capek. Maka hal pertama yang saya selalu lakukan adalah menanyakan keadaan dia dan menjadi pendengar yang baik secara cepat. Kenapa secara cepat?? Karena tugas saya berikutnya adalah mengecek homework dan juga mengajari cici dan boy. Dari info yang saya dapat ini saya bisa tahu mood dia dan chance saya untuk meminta jatah atau di malah di beri jatah. Kalau mood dia lagi gak ok…yah sudah pasti hilang sudah harapan…kalau lagi baik yah artinya harus ada planning selanjutnya.
Membimbing dan mengajari cici dan boy adalah tugas harian saya. Begitu juga dalam hal mengorganisir keperluan mereka sekolah besok. Nah pas urusan cici dan boy sudah beres, sekarang tinggal ngurus biangnya. Nah di sinilah planning selanjutnya di jalankan.
Berkomunikasi kan tidak harus dengan berbicara, tapi juga bisa dengan body language. Dengan cara memijitin dia sembari mendengar cerita dia hari ini lebih detil. Sesekali colak colek atau cium sana sini juga bisa membuat kesempatan menjadi lebih besar di saat dia lagi good mood. Belum lagi karena ke cemenan saya, yang sering membuat dia ketawa juga menunjang planning saya dalam menggunakan body language ini. Saya yakin hal ini pasti di miliki oleh setiap pasangan.
Nah setelah menjadi good daddy; care, helpful, good listener and juga cemen husband…rasanya gak salah kalau si mami malah yang sering memberikan dengan cuma2 kan urusan bercinta tanpa di minta dong. Twing…twing…ge’er mode ON.
sumber
http://kesehatan.kompasiana.com/seksologi/2013/06/18/cara-membuat-istri-meminta-bercinta-566253.html
@
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten